Kajati Resmikan Kantin Kejujuran SMA 5 Surabaya
Surabaya - Bekerja sama dengan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, SMA Negeri 5 Surabaya mencoba melatih siswanya untuk berbuat jujur dengan cara membuka kantin kejujuran.
Satu stan kantin yang lengkap dengan jajanan dan minuman tersebut, sengaja tidak ditunggu oleh petugas penjaga. Kantin dibiarkan kosong dengan disediakan satu kotak untuk menampung kupon pembayaran.
Secara resmi kantin kejujuran tersebut dibuka oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Zulkarnaen. Dengan didampingi Walikota Surabaya Bambang DH dan Kepala Kejaksaan Negri Surabaya A Azis, ketiganya meninjau lokasi.
Dalam sambutanya, Kajati Jatim mengatakan bahwa kantin kejujuran tersebut sangat penting keberadaanya untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingngnya jujur sedari dini.
“Budaya malu itu harus kita tumbuhkan sejak dini, dalam artian malu untuk berbuat curang, malu untuk tidak jujur,” ujar Zulkarnaen, Selasa (2/6/2009).
Zulkarnaen mencontohkan bahwa budaya tertib di negara-negara Eropa sudah tertata dengan rapi, semua warga negaranya sudah sangat sadar dengan ketertiban kota.
“Di sana (Eropa) seseorang malu untuk tidak jujur, karena semua warganya jujur dan sportif. Budaya itu yang harus kita contoh dan terapkan pada generasi muda kita,” imbuh Zulkarnaen.
Program kantin kejujuran dari kejaksaan tersebut memang sengaja diprioritaskan untuk sekolah-sekolah, karena menurut Zulkarnaen generasi muda adalah investasi negara yang wajib dijaga kualitasnya.
Mekanisme pembelian pada kantin kejujuran tersebut, dengan cara, siswa membeli kupon dengan nilai nominal yang diinginkan di konter yang sudah disediakan, selanjutnya siswa bebas memilih kue yang diinginkan tanpa diawasi petugas penjaga. disinilah letak kejujuran seseorang bisa ditentukan.
Tak hanya di SMAN 5 Surabaya yang mulai menerapkan kantin kejujuran tersebut, tercatat di SMPN 1 Surabaya juga membuka kantin yang sama.
Sumber : Berita Jatim